Kota Blitar selain terkenal dengan Bung Karno nya, Ternyata Blitar juga mempunyai situs atau Candi yang sayang untuk tidak anda kunjungi yaitu Situs Candi Penataran .
Situs Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815, tetapi sampai tahun 1850 belum banyak dikenal. Penemunya adalah Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826), Letnan Gubernur Jenderal pemerintah kolonial Inggris yang berkuasa di Negara Indonesia. Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam mengadakan kunjungan ke Situs Candi Penataran , dan hasil kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul "History of Java".
Situs Candi Penataran
Candi yang berlatar belakang Hindu (Siwaitis) ini berlokasi di desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Sekitar 12 Km utara kota Blitar.
Situs Candi Penataran merupakan candi yang kaya dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu. Adanya pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi yang beraliran Hindu.
Situs Candi Penataran
Memasuki areal Candi, Pengunjung akan disambut dua buah arca penjaga pintu atau disebut dengan Dwaraphala yang dikalangan masyarakat Blitar terkenal dengan sebutan "Mbah Bodo". Dengan wajah yang lumayan serem . Dan Terdapat Pahatan angka yang tertera huruf Jawa Kuno : tahun 1242 Saka.
Situs Candi Penataran
Di sebelah timur Arca terdapat sisa-sisa pintu gerbang yang terbuat dari bahan batu bata merah. Bangunan penting lainnya yang terdapat disekitar gerbang adalah bangunan yang berbentuk persegi panjang yang disebut dengan Bale Agung.
Di sebelah selatan bangunan candi masih berdiri tegak sebuah batu prasasti atau batu bertulis. Prasasti ini menggunakan huruf Jawa Kuno bertahun 1119 Saka atau 1197 Masehi yang dikeluarkan oleh Raja Srengga dari Kerajaan Kediri. Isinya antara lain menyebutkan tentang peresmian sebuah perdikan untuk kepentingan Sira Paduka Batara Palah (Candi Panataran).
Candi berikutnya adalah Candi Naga yang terbuat seluruhnya dari batu .Disebut Candi Naga karena sekeliling tubuh candi dililit naga dan fitur-fitur atau tokoh-tokoh seperti raja sebanyak sembilan buah.
Diantara bangunan candi yang paling besar adalah candi induk, yang terletak dibagian yang paling belakang yaitu bagian yang dianggap suci. Bangunan candi induk terdiri dari tiga teras bersusun dengan tinggi seluruhnya 7,19 meter. Pada masing-masing sisi kedua tangga naik ke teras pertama terdapat arca Dwaraphala,pada alas arca terdapat angka tahun 1269 Saka atau 1347 Masehi.
Pada bagian paling belakang candi terdapat kolam suci,yang konon ceritanya adalah kolam yang dipergunakan sebagai tempat ibadah ritual.
Seperti di Situs-situs yang lain, Di sekitar Areal
Situs Candi Penataran juga banyak penjual buku-buku sejarah yang mengulas seputar Situs Candi Penataran. Lumayan buat sekedar baca-baca sekaligus Belajar sejarah tentang candi Penataran.
Lokasinya Yang tidak begitu jauh dari pusat kota Blitar, Apalagi masih satu jalur dengan Makam Bung Karno, Menjadikan tempat wisata yang satu ini juga tidak pernah sepi pengunjung.
Tampilkan postingan dengan label CANDI/SITUS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CANDI/SITUS. Tampilkan semua postingan
Minggu, 25 Desember 2011
Jumat, 07 Oktober 2011
PRAMBANAN
Candi
Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di desa Prambanan, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman
dan Klaten.
Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di desa Prambanan, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman
dan Klaten.
Candi Prambanan adalah bangunan teramat elok yang dibangun sekitar abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi hampir 47 meter, berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pendirinya, yaitu ingin menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi. Arsitektur bangunan ini sangat megah dan terdapat candi-candi baik besar maupun kecil pada komplek candi Prambanan ini.
Ada sebuah cerita yang sangat melegendadi kalangan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam.
Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Pada tahun 2006, ketika ada bencana gempa bumi di Jogjakarta, Candi Prambanan juga tidak luput dari bencana tersebut. Ada beberapa bagian candi yang runtuh dan harus mengalami pemugaran-pemugaran tertentu.
Namun sekarang Candi prambanan sudah bisa dinikmati lagi secara keseluruhan oleh para pengunjung yang datang. Candi Prambanan telah menjadi bagian dari tempat wisata lokal kebanggan masyarakat jogja dan Klaten, dan telah telah terkenal di seluruh pelosok tanah air, Bahkan ke mancanegara. Bahkan Candi Prambanan bisa dikatakan satu tingkat tepat di bawah kepopuleran Candi Borobudur.
Karena lokasinya yang sangat mudah di jangkau dari Arah manapun ( baik dari Jogja ataupun Klaten) dan juga lokasinya yang luas , Maka candi Prambanan sangat cocok untuk liburan anda dan keluarga.
Dan jangan lupa, disekitar candi Prambanan juga menyediakan cinderamata khas Candi Prambanan yang beraneka ragam dan sangat sayang untuk kita lewatkan.
Selasa, 04 Oktober 2011
BOROBUDUR
Borobudur adalah nama sebuah candi buddha terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, propinsi Jawa Tengah. kurang lebih 100 km di sebelah barat daya kota semarang atau sekitar 40 km di sebelah barat laut kota Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha 800 an masehi, pada masa pemerintahan dinasti wangsa syailendra.
kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat.
Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
- Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.
- Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
- Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
- Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam
Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya Candi Buddha lainnya.
Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata lokal andalan Magelang dan Jawa Tengah yang menarik banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.
Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah berukunjung di candi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.
INFO:
harga tiket untuk wisatawan nusantara (wisnus) kategori umum pada hari Senin hingga Jumat naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 15 ribu perorang sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 17.500 perorang. Harga tiket untuk wisnus kategori anak-anak dan pelajar secara rombongan dengan jumlah minimal 20 orang, pada hari Senin hingga Jumat naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 10 ribu perorang, hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional Rp 11 ribu perorang. Harga tiket wisnus umum pada musim liburan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru Rp 25 ribu perorang dan wisnus anak-anak atau pelajar Rp 12.500 perorang
Langganan:
Postingan (Atom)