Minggu, 25 Desember 2011

Situs Candi Penataran

Kota Blitar selain terkenal dengan Bung Karno nya, Ternyata Blitar juga mempunyai situs atau Candi yang sayang untuk tidak anda kunjungi yaitu Situs Candi Penataran .

Situs Candi Penataran  ditemukan pada tahun 1815, tetapi sampai tahun 1850 belum banyak dikenal. Penemunya adalah Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826), Letnan Gubernur Jenderal pemerintah kolonial Inggris yang berkuasa di Negara Indonesia. Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam mengadakan kunjungan ke Situs Candi Penataran , dan hasil kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul "History of Java".

Situs Candi Penataran

Candi yang berlatar belakang Hindu (Siwaitis) ini berlokasi di desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Sekitar 12 Km utara kota Blitar.

Situs Candi Penataran merupakan candi yang kaya dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu. Adanya pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi yang beraliran Hindu.

Situs Candi Penataran

Memasuki areal Candi, Pengunjung akan  disambut dua buah arca penjaga pintu atau disebut dengan Dwaraphala yang dikalangan masyarakat Blitar terkenal dengan sebutan "Mbah Bodo". Dengan  wajah yang lumayan serem .  Dan Terdapat Pahatan angka yang tertera huruf Jawa Kuno : tahun 1242 Saka.

Situs Candi Penataran

Di sebelah timur Arca terdapat sisa-sisa pintu gerbang yang terbuat dari bahan batu bata merah. Bangunan penting lainnya yang terdapat disekitar gerbang adalah bangunan yang berbentuk persegi panjang yang disebut dengan Bale Agung.

Di sebelah selatan bangunan candi masih berdiri tegak sebuah batu prasasti atau batu bertulis. Prasasti ini menggunakan huruf Jawa Kuno bertahun 1119 Saka atau 1197 Masehi yang dikeluarkan oleh Raja Srengga dari Kerajaan Kediri. Isinya antara lain menyebutkan tentang peresmian sebuah perdikan untuk kepentingan Sira Paduka Batara Palah (Candi Panataran).

Candi berikutnya adalah Candi Naga yang terbuat seluruhnya dari batu .Disebut Candi Naga karena sekeliling tubuh candi dililit naga dan fitur-fitur  atau tokoh-tokoh seperti raja sebanyak sembilan buah.

Diantara bangunan candi yang paling besar adalah candi induk, yang terletak dibagian yang paling belakang yaitu bagian yang dianggap suci. Bangunan candi induk terdiri dari tiga teras bersusun dengan tinggi seluruhnya 7,19 meter. Pada masing-masing sisi kedua tangga naik ke teras pertama terdapat arca Dwaraphala,pada alas arca terdapat angka tahun 1269 Saka atau 1347 Masehi.

Pada bagian paling belakang candi terdapat kolam suci,yang konon ceritanya adalah kolam yang dipergunakan sebagai tempat ibadah ritual.

Seperti di Situs-situs yang lain, Di sekitar Areal
Situs Candi Penataran  juga banyak penjual buku-buku sejarah yang mengulas seputar Situs Candi Penataran.  Lumayan buat sekedar baca-baca sekaligus Belajar sejarah tentang candi Penataran.

Lokasinya  Yang tidak begitu jauh dari pusat kota Blitar, Apalagi masih satu jalur dengan Makam Bung Karno, Menjadikan tempat wisata yang satu ini juga tidak pernah sepi pengunjung.

Selasa, 20 Desember 2011

Gereja Puhsarang Kediri

Gereja Puhsarang Kediri


Gereja Puhsarang Kediri
adalah salah satu Obyek wisata lokal religi ( umat Kristiani) andalan kota Kediri sampai saat ini.
Berlokasi di kompleks Gereja Puhsarang di desa Puhsarang, kecamatan Semen, Kediri jawa timur, sekitar 10 km arah barat daya kota Kediri dan berada tepat  di lereng gunung Wilis. 


Gereja Puhsarang Kediri
didirikan atas inisiatif dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal waktu itu, Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1930an. Romo Jan Wolters CM adalah pecinta orang Jawa dengan segala kebudayaannya. 




Gereja Puhsarang Kediri

Gereja Puhsarang Kediri
memiliki bentuk yang unik dengan nilai Arsitektur yang tinggi. Memasuki kompleks Puhsarang, serasa memasuki sebuah candi, dengan batu-batu yang sangat banyak. Daerah disekitar gereja ini memang penghasil batu kali, yang bentuknya bulat lonjong.  Ini rupanya mengilhami arsitek Belanda yang peduli dengan konteks arsitektur dan budaya setempat,  juga pada potensi daerah lokalnya.


Gereja Puhsarang Kediri



Pada kompleks gereja yang lama terdapat miniatur Gua Maria Lourdes yang merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes. Di seputar patung yang kecil dalam gua terdapat tulisan di atas kuningan dengan menggunakan bahasa Jawa ejaan Belanda :

Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (Bunda Maria yang terkandung tanpa noda dosa asal, doakanlah aku yang datang berlindung kepadaMu).

Gereja Pohsarang Kediri


Gua kecil yang berada di sebelah kanan Gereja ini merupakan sebuah gua yang banyak didatangi oleh bukan hanya umat Katolik untuk berdoa, melainkan juga oleh umat lain yang bukan Katolik untuk melakukan meditasi atau bersemedi untuk  memanjatkan Doa kepada Tuhan yang Maha pemurah.

Gereja Puhsarang Kediri


Bangunan Gereja Puhsarang Kediri ini penuh dengan simbolisme. Ini merupakan suatu karya arsitektur yang sangat monumental dilihat dari berbagai sudut pandang: mulai dari lokasi, waktu pembagunannya, bahan bangunan,struktur, dan tentu saja fungsi dan keindahannya. 

Semua aspek termasuk budaya setempat dan filsafat agama dipadukan dalam bentuk arsitektur dengan amat serasi dan selaras. Ini dapat dilihat dari Gedung Serba Guna Emaus Puhsarang yang sangat unik, menyerupai sebuah perahu dan gunungan, dengan struktur dan arsitektur mirip Gereja Puhsarang, Atapnya memakai bentangan baja, tanpa rangka kayu di bagian atapnya  seperti lazimnya bangunan jawa yang lain, dipadu dengan bentuk genting yang khas pula.

Gereja Puhsarang Kediri


Kompleks gereja Pohsarang merupakan suatu usaha untuk menampilkan umat kristiani dan tempat ibadat katolik dalam budaya setempat. Banyak orang berpendapat bahwa bangunan yang dibuat di Puhsarang indah dan unik serta merupakan karya monumental yang patut untuk dipelihara dan dijaga agar tetap terjaga kelestariannya.

Gereja Puhsarang Kediri


Dengan ramainya kunjungan umat kristiani maupun wisatawan umum ke Gereja Puhsarang Kediri , Baik dari wilayah Kediri sendiri maupun dari luar kota (termasuk mancanegara) jelas akan berdampak pada peningkatan ekonomi  Masyarakat di sekitar gereja Pohsarang Kediri. Pengunjung dapat membeli cinderamata khas wisata religi di tempat ini.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Indonesia  terkenal dengan  kemajemukan  budaya. Keberagaman suku, agama, dan ras yang terkandung dalam nilai ke Bhineka an. Selain itu,  Nusantara memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Kekayaan itu menjadikan Indonesia  selalu menarik untuk  dikunjungi wisatawan.


Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Dan salah satu tempat wisata yang menarik untuk anda kunjungi adalah  Klenteng Sam Poo Kong Semarang. Berlokasi  di sebelah barat daya kota Semarang , tepatnya di daerah Simongan. Jl. Simongan Semarang di bawah naungan Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Saat ini , selain berfungsi sebagai tempat ibadah, kawasan Klenteng Sam Poo Kong Semarang juga menjadi  salah satu tujuan wisata lokal di semarang yang menarik banyak minat wisatawan , baik Domestik maupun mancanegara. Pengunjung juga dapat berfoto dengan pakaian ala prajurit Cina di tempat tersebut. 

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Keberadaan  Klenteng Sam Poo Kong Semarang tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He. Menurut sejarah, Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang, karena ada awak kapal yang sakit ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu  disebuah desa, yang bernama Simongan Karena merasa nyaman di tempat itu, ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut.



Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Namun karena ia harus melanjutkan perjalanan ia pun meninggalkan tempat tersebut,tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di daerah Simongan. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng disekitar gua tempat dimana ia sering menghabiskan waktu untuk bersemedi, yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay DJin.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong  Semarang ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda mengenai Kota Semarang. Tiap tahun bertepatan tanggal 29   Lak Gwee penanggalan Tionghoa, diadakan upacara ritual memperingati hari ulang tahun Sam Poo Tay Djien.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang
terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong : tempat - tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng.Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya ,dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut  Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Sam Po Tay Djien ( Zheng Ho ),yang telah roboh. bangunan klenteng meerupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan type klenteng yang ada di Pecinan, klenteng ini tidak memiliki serambi atau balai gerbang yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.Gua batu sebagaimana tersebut di atas terdapat di dekatnya. Facade gua berlukisan sepasang naga dengan bola api yang terletak di tas ambang pintu masuk yang sempit.Klenteng Tho Tee Kong atau Toapekong Tanah atau Ho Tek Tjin Sin yang terletak di belakang pintu gerbang, merupakan yang paling populer.

Di kalangan masyarakat yang agraris, Dewa Bumi ini sangat dihormati dan selalu dimintai berkahnya. Klenteng Cap Kauw King, tempat pemujaan Tho Tee Kong pula, berkaitan dengan klenteng ini. Tidak pula dijumpai serambi seperti pada klenteng di Pecinan. Tempat pemujaan Kyai Jurumudi dipercaya sebagai makam Wang Jing Hong, wakil Zheng Hoo dalam pelayarannya. 




Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Bangunan makam merupakan bangunan sederhana beratap pelana. Pintu masuknya terletak di tengah dan di kedua sisinya terdapat jendela bundar. Di bawah kedua jendela bundar terdapat lukisan berwarna yang mengisahkan perjalanan pelayaran Sam Po. 

Anjungan Kyai Jangkar memiliki tiga altar, yaitu altar Hoo Ping, yaitu para pelaut dan pembantu Zheng Ho yang gugur pada saat menunaikan tugasnya; altar Nabi Kong Hu Cu di tengah; dan altar pemujaan mbah Kyai Jangkar di sebelah kanan. Anjungan Kyai Cundrik Bumi merupakan petilasan tempat anak buah Zheng Ho menyimpan segala macam senjata. Sedangkan anjungan Kayi Tumpeng yang terletak di ujung selatan komplek dipercaya sebagai tempat anak buah Zheng Ho bersantap pada masa lalu. Bangunan ini sekarang dipakai untuk bersemedi atau menyepi.

Sumber :  www.semarang.go.id